Minggu, 28 Juni 2015

Black Hell HIV AIDS



Hai, apa kabar? Semoga selalu sehat yaa. Di kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang penyakit HIV / AIDS. Sudahkah kalian tahu? Apa itu penyakit HIV/AIDS? Mengapa HIV/AIDS  bisa menyerang manusia? Siapa sajakah sasaran penyakit HIV/AIDS itu? Pertanyaan itu pasti muncul dalam benak kalian. Nah, sekarang langsung saja kita akan bahas secara menyeluruh.
                HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus”. HIV menyerang sel darah putih (Leukosit) manusia sehingga menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh. Jika sudah demikian, tubuh manusia sudah tidak dapat lagi bertahan dari gangguan penyakit meskipun hanya sedikit. Sehingga tahap akhirnya adalah munculnya penyakit AIDS itu sendiri. Sekarang, apa yang disebut dengan AIDS? AIDS adalah singkatan dari “Acquired Immune Deficiency Syndrome” yang merupakan efek dari berkembangnya virus HIV tersebut. Jika penderita terkena virus HIV, ia tidak akan langsung menderita penyakit AIDS. Butuh beberapa tahun untuk berkembangnya virus dan menjalar ke beberapa bagian tubuh dan akhirnya menjadi penyakit AIDS yang mematikan.
                Ada sebab, ada akibat. Itu sekiranya cocok untuk menggambarkan cara penyebaran penyakit ini. Beberapa penyebab penyakit AIDS adalah :
1.       Berhubungan seksual dengan orang yang sudah positif terinfeksi penyakit HIV/AIDS. Apalagi jika sering bergonta-ganti pasangan. Biasanya yang rentan terkena penyakit ini adalah para pelaku pergaulan bebas. Hal ini sudah sangat umum terjadi di bangsa Eropa dan perlahan-lahan mulai merebak di bangsa Timur, seperti Indonesia.
2.       Bergantian memakai jarum suntik yang sama antar sesama penderita HIV/AIDS. Pada prosedur yang baik, sebenarnya tidak diperkenankan memakai jarum suntik bergantian sekalipun itu bukan dengan penderita penyakit HIV/AIDS.
3.       Transfusi darah dari orang yang positif mengidap penyakit HIV/AIDS.
4.       Keturunan dari ibu dan anak, yaitu wanita hamil yang dapat menularkan virus ke janinnya.
5.       Transplantasi organ tubuh. Untuk penyebab yang satu ini, memang masih jarang terjadi di Indonesia.

Lantas, apa saja gejala penyakit AIDS ini? Gejalanya memang agak ‘standar’ seperti penyakit ringan lainnya. Jadi, memang agak sulit untuk menentukan mana yang benar-benar gejala AIDS atau hanya penyakit musiman biasa. Gejala umumnya meliputi : panas dingin, demam, ruam, berkeringat terutama pada malam hari, pembengkakan kelenjar getah bening (limpa), masalah berat badan, dan lemah yang berlebih. Gejala ini akan bertahan lebih dari beberapa hari. Virus akan menggandakan diri di tubuh kita sebelum tubuh kita menanggapinya. Makin hari, kadar leukosit dalam darah akan semakin menurun. Kalian tentu ingat bukan? Apakah fungsi dari leukosit itu sendiri? Yaps. Leukosit berperan penting dalam pembentukan sistem imun tubuh atau sistem pertahanan tubuh atau yang kita biasa mengenal adalah sistem kekebalan tubuh. Jika kadar leukosit dalam darah makin lama makin berkurang atau menurun, pasti sudah dapat dibayangkan, bagaimana aksi kejamnya virus HIV/AIDS ini dalam menggerogoti tubuh penderitanya.

Lebih baik mencegah, daripada mengobati. Peribahasa tersebut sesuai dengan pencegahan penyakit HIV/AIDS. Bagaimana cara pencegahannya? Simak uraian berikut :

1.       Perkuatlah iman dan takwa kepada Tuhan YME. Cara ini sangat jitu, karena dengan iman dan takwa yang kuat serta landasan agama yang luhur maka kita tidak akan tergoda untuk melakukan hal-hal yang dilarang Tuhan dan agama masing-masing.
2.       Jangan mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan jangan bergantian dalam menggunakan jarum suntik.
3.       Hindari seks bebas (free seks) dan pergaulan bebas.
4.       Hindari bergonta-ganti pasangan. Bersikaplah setia pada pasangan masing-masing.
5.       Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah (pra-nikah).
6.       Hindari kontak darah dengan orang lain.
7.       Hindari transfusi darah yang tidak jelas asalnya.
8.       Gunakan alat medis maupun non-medis yang jelas steril.
9.       Berusaha untuk menghindari atau mengatasi stress. Karena jika kita sedang stress, di situlah terdapat jalur untuk masuknya segala macam penyakit.
10.   Memperhatikan kehigienisan tubuh dan alat kelamin.

Sampai dengan saat ini, obat dari penyakit HIV/AIDS masih belum secara pasti ditemukan. Oleh karena itu, jangan sekali-kali kita mengucilkan penderita HIV/AIDS. Justru, orang seperti mereka itu sangat membutuhkan motivasi dan semangat untuk sembuh. Mereka butuh dorongan untuk melawan penyakit mematikan ini.  Mereka juga membutuhkan doa dari kita, agar jika kelak mereka dipanggil untuk berpulang ke pangkuan Tuhan, mereka diberi jalan yang lapang dan diberi keikhlasan untuk pergi selamanya. Jadi, mulai dari sekarang kita jauhi penyakit ini. Jangan coba-coba mendekati segala sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit ini. Kuatkanlah iman dan takwa kita sejak dini agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Dekatkanlah diri kita dengan Tuhan. Dekatkanlah hubungan kita dengan orang tua. Biar bagaimanapun keadaannya, peran orang tua menjadi hal terpenting dalam perkembangan moral anak, khususnya remaja. Tingkat kelabilan di usia remaja masih sangat tinggi. Kita masih belum bisa dibilang dewasa, apalagi dalam menentukan keputusan. Di usia kita, masih rentan untuk terjerumus ke jurang yang dalam. Maka dari itu, silahkan dicamkan baik-baik penjelasan di atas tadi. Ingat! Masa depan kita masih panjang. Masih banyak yang harus kita raih untuk ke depannya. Cita-cita yang kita gantungkan masih setinggi langit. Jangan biarkan cita-cita itu lenyap begitu saja. Jangan sekali-kali kita nodai masa muda kita dengan hal-hal yang menyesatkan. Namun, isilah masa muda kita dengan hal-hal yang bermanfaat. Isilah masa muda kita dengan kegiatan positif yang dapat meningkatkan prestasi. Satu hal yang harus kita pahami. Penyakit HIV/AIDS itu memang mematikan. Namun, janganlah kita menjauhi penderitanya. Melainkan, jauhi penyakitnya!  Semoga bermanfaat. Terima kasih..